KORBAN TEWAS KEBAKARAN APARTEMEN HONG KONG TEMBUS 83 ORANG

 

Sumber : ww.msn.com

Halo Sobat Jobs!
Tragedi kebakaran hebat di kompleks apartemen Wang Fuk Court, distrik Tai Po, Hong Kong, telah menewaskan sedikitnya 83 orang menjadikannya salah satu kebakaran paling mematikan dalam beberapa dekade terakhir di wilayah tersebut.

Kebakaran terjadi pada Rabu siang waktu setempat di kompleks perumahan yang terdiri dari delapan tower tinggi dan menampung sekitar 4.600–4.800 penghuni.Api dilaporkan bermula dari bagian luar gedung yang sedang dalam renovasi tepatnya dari perancah bambu dan material pelindung yang membungkus gedung sebelum akhirnya merambat cepat ke dalam unit-unit apartemen.


Sumber : www.inilah.com

Belum lama setelah alarm kebakaran dinyalakan, kepulan asap tebal dan kobaran api menyebar ke beberapa tower, membuat akses evakuasi sulit. Petugas pemadam berjuang keras di tengah kondisi panas ekstrem, puing reruntuhan, dan kepulan asap yang membahayakan.
Satu petugas pemadam dilaporkan turut menjadi korban, menambah duka atas musibah ini.

Dari korban tewas 83 orang, sebagian besar adalah penghuni biasa, dan setidaknya dua di antaranya adalah pekerja migran asal Indonesia.Banyak korban lainnya belum dapat diidentifikasi karena kondisi jenazah, sehingga pihak berwenang menampilkan foto dan barang milik korban sebagai upaya membantu keluarga melakukan identifikasi.

Selain korban tewas, ratusan orang masih dinyatakan hilang sejumlah laporan menyebut angka hilang bisa sampai ratusan dan ratusan penghuni selamat terpaksa dievakuasi ke tempat penampungan darurat. Lebih dari 900 penduduk diletakkan di shelter sementara, karena rumah mereka hangus terbakar atau dinyatakan tidak aman untuk ditinggali. 

Sumber : kabar24.com

Pemerintah setempat segera bergerak: langsung melakukan inspeksi terhadap semua kompleks perumahan yang sedang atau akan direnovasi, serta memerintahkan penghentian penggunaan perancah kayu/bambu dan material beresiko tinggi. Selain itu, mereka juga menyediakan hunian sementara dan dana bantuan darurat bagi korban yang kehilangan tempat tinggal.

Tiga orang dua direktur dan satu konsultan dari perusahaan konstruksi yang menangani renovasi kompleks telah ditangkap dan diduga menghadapi dakwaan kelalaian berat (manslaughter), karena material dan prosedur renovasi dianggap sangat berbahaya dan berkontribusi pada cepatnya penyebaran api.

Insiden ini memicu kemarahan publik, terutama di kalangan warga Hong Kong, atas kondisi perumahan padat dan lemahnya regulasi terhadap renovasi gedung lama. Banyak pihak menuntut pertanggungjawaban penuh dari perusahaan konstruksi dan pemerintah agar tragedi serupa tidak terjadi lagi. Selain itu, sorotan kini tertuju pada standar keamanan hunian khususnya gedung-gedung tua yang mendapatkan renovasi serta kesiapan sistem darurat setempat.


Tragedi di Wang Fuk Court menjadi peringatan keras bahwa pembangunan ulang atau renovasi hunian padat penduduk tidak boleh mengabaikan aspek keselamatan terutama di kota besar seperti Hong Kong, di mana risiko kebakaran besar bisa dengan cepat berubah menjadi bencana yang merenggut puluhan bahkan ratusan nyawa. Semoga korban mendapatkan keadilan, dan regulasi keselamatan hunian diperketat agar tak ada lagi nyawa yang sia-sia.

Penulis : Feby Mutiah | Editor : Feby Mutiah